Sumburan Lumpur Lapindo (Siduarjo)

Rabu, 19 Januari 2011


Semburan lumpur liar kian meluas dan bergeser ke arah selatan dan timur pusat semburan lumpur lapindo. Tragisnya, semburan baru itu bermunculan justru di kawasan yang tidak masuk peta terdampak lumpur, seperti di Desa Besuki dan Desa  Pejarakan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo.

Kandungan gas metan dari semburan-semburan baru itu masuk kategori tinggi. Sehingga, mudah terbakar jika ada percikan api. Makanya, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) meminta warga untuk waspada. ‘’Sebab, jika tidak akibatnya bisa vatal,’’ papar humas BPLS, Akhmad Khusairi.
Pergeseran semburan lumpur itu terus meluas. Sebab, semburan baru muncul juga di kawasan Jatirejo dan Mindi. Sehingga, total semburan lumpur yang terdata di BPLS itu mencapai hampir 200 titik.
Menurut Akhmad Khusyairi, meluasnya semburan liar itu ditengarai karena tekanan di bawah permukaan pusat lumpur cukup tinggi.  Itu sangat membebani kolam penampungan. Sehingga, muncul semburan baru di luar tanggul lautan lumpur lapindo.
Agar semburan baru itu tidak membahayakan warga, BPLS memasang garis pembatas. Tujuannya agar warga tidak mendekat ke lokasi semburan. Sebab, semburan itu mudah terbakar. Dia contohkan, semburan liar di Mindi dan di kebun milikwarga Dusun Babatan Desa Besuki, Jabon.
Semburan tersebut sempat terbakar. Padahal,  ketinggian semburan itu sempat mencapai sekitar tiga meter. Untungnya, BPLS lansung memadamkan kobaran api sehingga, tidak sampai menjalar ke lokasi lain atau  rumah warga.
Meski begitu, BPLS tetap mengimbau warga agar waspada. Alasannya, dalam sepakan terakhir ini semburan semakin meluas. Semburan-semburan baru muncul di kawasan  arah selatan dan timur dari pusat semburan lumpur Lapindo.

0 komentar:

Posting Komentar